Kamis, 21 Oktober 2010

Bangun Perumahan, Jangan Timbulkan Kekumuhan

Menpera Suharso Monoarfa mengungkapkan,  pengembangan kota-kota di Indonesia ke depan harus dilakukan secara seimbang dengan program pembangunan di daerah. Untuk itu, masyarakat di daerah harus diajak berpartisipasi aktif dalam merencanakan serta  membangun kotanya.
“Selain itu, pengembangan kota juga harus diiringingi dengan peningkatan ekonomi masyarakat sehingga mereka memiliki kesempatan untuk menikmati hasil-hasil pembangunan itu,” katanya, kemarin.

Kemenpera sendiri akan terus mendorong terwujudnya  keseimbangan pengembangan kota. Jangan sampai pengembangan kota-kota di daerah, terutama dalam pembangunan wilayah perumahan dan permukiman malah menimbulkan kawasan kumuh yang baru.
Kalau dulu pengembangan kota kebanyakan dilakukan secara melata atau horizontal, maka ke depan pengembangan kota dapat dilakukan secara vertikal mengingat keterbatasan lahan yang ada. “Luas bola bumi  tidak pernah bertambah. Tentunya pembangunan kota-kota tidak dapat dilakukan melata bumi melainkan secara vertikal,” tandasnya.
Selain itu, Menpera juga memprediksi tahun 2025  akan terjadi ledakan penduduk di wilayah perkotaan. Bahkan hampir 68 persen penduduk diperkirakan tinggal di perkotaan sehingga dikhawatirakan muncul kekumuhan-kekumuhan baru di kota.  Adanya kekumuhan di kota tentunya mengisyaratkan munculnya kemiskinan kota serta penurunan tingkat kualitas kehidupan.
“Sudah saatnya masyarakat diajak berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah perumahan dan permukiman yang ada. Dengan demikian ada keseimbangan dalam membangun kota dan masyarakat tidak hanya menjadi obyek melainkan juga menjadi subyek dalam perencanaan pembangunan kotanya,” harapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar